12 February 2015

Tiada yg lain, selain diri kamu.
Pada mata aku melihat yang lain, saat itu hati terdetik nama kamu.
Pada cinta yang aku dengar dari yang lain, tak dapat tandingi suara kamu.
Biar ia kasar dan tampak lewa, tapi aku rasa setiap tutur nya.
Pada gigihnya kamu mencari itu untuk aku, saat itu gigihnya aku kata kamu lah yang aku cari.
Biar puisi ini sungguh kabut, mengertilah aku hanya ingin kamu tahu.

Aku rindu.

Mana pergi diri kamu?
Apa kau tapakan diri buat perisai menjauhi aku?
Apa kamu sudah temui bidadari dari omongan orang keliling?
Apa kamu tidak rindu pada aku?
Ingin aku datang dekat, tapi aku tak mampu.

Aku hanyalah perempuan.
Masakan timba mencari perigi. 

No comments:

Post a Comment